Industri game kembali diterpa kabar tidak mengenakkan. Pasalnya Microsoft akan menutup empat studio game Bethesda, termasuk pengembang Redfall dan Hi-Fi Rush.
Dengan alasan perampingan dan pengalihan prioritas sumber daya, raksasa teknologi ini bakal menyudahi sepak terjang Arkane Austin, Tango Gamework, Alpha Dog, dan Roundhouse Games. Meski belum diketahui ada berapa banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan, tapi sepertinya PHK besar-besaran tidak bisa dihindari.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Pemimpin Xbox Game Studios Matt Booty, melalui email kepada karyawannya. Dirinya mengungkapkan bahwa beberapa staf akan bergabung dengan dengan tim lain, dan ada pula yang akan meninggalkan perusahaan.
“Arkane Austin – Studio ini akan ditutup dengan beberapa anggota tim bergabung dengan studio lain untuk mengerjakan proyek di Bethesda,” kata Matt, dilansir detikINET dari IGN, Jumat (10/5/2024).
Lalu tim pengembang di Roundhouse Games bergabung dengan ZeniMax Online Studios. Sedangkan untuk karyawan yang bertugas di Alpha Dog Studios dan Tango Gameworks tidak diketahui bagaimana nasibnya, apakah juga akan dikirim ke tim lain atau terkena badai PHK.
“Dengan konsolidasi tim studio Bethesda kami, sehingga kami dapat berinvestasi lebih dalam pada portofolio game dan IP baru kami, sejumlah kecil posisi di tim penerbitan dan perusahaan Bethesda terpilih juga akan dihilangkan,” ujar Matt.
Pengumuman ini datang setelah kabar Microsoft memberhentikan 1.900 tenaga kerja video gamenya. Pemimpin Arkane Lyon Dinga Bakaba pun mengecam keputusan Microsoft dan mengeluarkan unek-uneknya di X.com.
“Kepada setiap eksekutif yang membaca ini, pengingat bahwa video game adalah industri hiburan/budaya, dan bisnis Anda sebagai perusahaan adalah menjaga artis/penghibur Anda dan membantu mereka menciptakan nilai bagi Anda,” tegas Bakaba.
Tentunya ini menjadi kabar yang sangat menyedihkan. Ternyata badai pemecatan karyawan di industri game belum mereda juga sejak sering terjadi di tahun 2003.
Gelombangnya masih sangat kuat dan berlanjut hingga ke tahun 2024. Tercatat sampai Januari 2024 saja, setidaknya lebih dari 2.700 orang diberhentikan. Itu belum termasuk bulan Februari sampai Mei ini.
